Sebelum memulai kebersamaan. Aku harus menyelesaikan urusanku terhadap
diriku sendiri terlebih dahulu. Karena aku tidak ingin membawa urusanku
sewaktu kita duduk bersama dan berjalan bersama. Agar kita —terutama
aku— tidak sibuk mengurus urusanku ketika kita telah memulai perjalanan.
Hingga urusan itu menghambat langkah kita untuk maju.
Sebelum
kita berjalan bersama. Biarkan aku sibuk sendiri dengan diri ini. Aku
bisa menyelesaikannya dan kamu cukup tenang dan jalani hidupmu
sebagaimana biasanya. Tidak perlu sibuk khawatir dan mencemaskan
keberadaanku. Bila pun aku tak kunjung selesai, kamu bisa memulai
langkahmu lebih dulu. Tidak perlu menungguku. Aku juga tidak memintamu
untuk menunggu, kan?
Sebelum memulai kebersamaan. Aku akan
menyelesaikan urusan-urusanku yang belum selesai. Seperti urusanku
terhadap masa lalu, terhadap keluarga, terhadap impian, terhadap
orang-orang lain (yang ternyata aku memiliki salah), terhadap agamaku,
dan urusan-urusan lain. Karena aku tidak mau langkah kita nanti
berkali-berkali berhenti. Tertahan karena urusan-urusanku yang
terbengkalai.
Berjalanlah sebagaimana kamu berjalan. Tidak perlu
melihatku dengan rasa kasihan. Aku tidak perlu dikasihani. Perjalanan
kita saat ini belum bertemu. Tidak perlu berusaha memaksakan dirimu
untuk mengambil jalan yang sedang aku tempuh. Selesaikanlah urusan kita
masing-masing terhadap diri kita sendiri terlebih dahulu. Sebab bagiku
—dan aku harap bagi kita juga— waktu ketika bersama jangan sampai
terganggu dengan urusan lama kita. Karena aku percaya, langkah kita
tidak akan berhenti sampai di sini. Meski kita sama-sama tahu, mungkin
saja perjalanan kita tidak akan bertemu. Tapi kita akan sama-sama
belajar.
[ untuk setiap orang yang merencanakan hidup bersama dengan orang
lain, selesaikanlah urusanmu terhadap dirimu sendiri terlebih dahulu :) ]
- (c)
No comments:
Post a Comment