Saturday, August 2, 2014

Menyelesaikan Diri Sendiri

Sebelum memulai kebersamaan. Aku harus menyelesaikan urusanku terhadap diriku sendiri terlebih dahulu. Karena aku tidak ingin membawa urusanku sewaktu kita duduk bersama dan berjalan bersama. Agar kita —terutama aku— tidak sibuk mengurus urusanku ketika kita telah memulai perjalanan. Hingga urusan itu menghambat langkah kita untuk maju.

Sebelum kita berjalan bersama. Biarkan aku sibuk sendiri dengan diri ini. Aku bisa menyelesaikannya dan kamu cukup tenang dan jalani hidupmu sebagaimana biasanya. Tidak perlu sibuk khawatir dan mencemaskan keberadaanku. Bila pun aku tak kunjung selesai, kamu bisa memulai langkahmu lebih dulu. Tidak perlu menungguku. Aku juga tidak memintamu untuk menunggu, kan?

Sebelum memulai kebersamaan. Aku akan menyelesaikan urusan-urusanku yang belum selesai. Seperti urusanku terhadap masa lalu, terhadap keluarga, terhadap impian, terhadap orang-orang lain (yang ternyata aku memiliki salah), terhadap agamaku, dan urusan-urusan lain. Karena aku tidak mau langkah kita nanti berkali-berkali berhenti. Tertahan karena urusan-urusanku yang terbengkalai.

Berjalanlah sebagaimana kamu berjalan. Tidak perlu melihatku dengan rasa kasihan. Aku tidak perlu dikasihani. Perjalanan kita saat ini belum bertemu. Tidak perlu berusaha memaksakan dirimu untuk mengambil jalan yang sedang aku tempuh. Selesaikanlah urusan kita masing-masing terhadap diri kita sendiri terlebih dahulu. Sebab bagiku —dan aku harap bagi kita juga— waktu ketika bersama jangan sampai terganggu dengan urusan lama kita. Karena aku percaya, langkah kita tidak akan berhenti sampai di sini. Meski kita sama-sama tahu, mungkin saja perjalanan kita tidak akan bertemu. Tapi kita akan sama-sama belajar.

[ untuk setiap orang yang merencanakan hidup bersama dengan orang lain, selesaikanlah urusanmu terhadap dirimu sendiri terlebih dahulu :) ]
- (c) 

No comments:

Post a Comment