Mencintai diam-diam itu,
Seperti menggenggam bom waktu,
Akan ada waktunya melepaskan bom itu,
Atau memutuskan untuk terus menggenggamnya,
Sampai ia meledak dan membiarkan kabar hatimu tak
terdengar,
Aku mencintaimu secara diam-diam,
Tentu seperti inilah definisi diam-diam bagiku,
Kau tak pernah tau dan aku hanyalah serupa manusia bisu,
Keberanian mungkin adalah hal yang paling jauh,
Paling jauh … berada dari ragaku,
Maka mulai seterusnya, Aku hanya akan tersenyum saja
Aku akan tersenyum saja
saat kau bercerita,
Kau telah bertemu pria yang manis parasnya,
Aku akan tersenyum saja saat kau bercerita
Kau telah jatuh cinta pada pandangan yang pertama
Aku akan tersenyum saja saat kau berbahagia
Karena cintamu telah resmi dia terima
Aku akan tersenyum saja saat kau berkata
Pipi priamu merona saat kau menggenggam tangannya
Aku sungguh akan tersenyum saja
Ketika matamu masih mampu,
menangkap gerak lambat dibibirku,
Saat kau sibuk bercerita ini dan itu,
Namun ketika aku berbalik badan,
Tak akan, tak akan mampu lagi kau perhatikan,
Air mata yang yang berurai dipipiku pelan-pelan,
Maka sungguh…
sungguh aku akan tersenyum saja,
Seandainya esok hari kau menanyakan alasan,
Mengapa kemarin aku terburu-buru pergi,
Mengapa kemarin aku terburu-buru pergi,
Aku
hanya akan tersenyum saja..