Sunday, July 28, 2013

Dari Tempat Kita Mencari Rezeki


Dari tempat kita mencari rezeki,
Ada kenangan yang selalu melintas,
Sekilas bayangan,
Seperti dekat namun ingin pergi,

Dari tempat kita mencari rezeki,
Teringatku akan kamarku yang masih setia dihiasi fotomu,
Kau tersenyum didepanku penuh arti,
Ingin kupeluk namun selalu tak kudapati lagi,

Dari tempat kita mencari rezeki,
Terlintas sebuah senyum bahagia,
Senyum yang berkata “ Aku sayang kamu, putraku “
Selalu kusimpan sebagai teman sepiku

Dari tempat kita mencari rezeki,
Aku selalu mengingatmu,
Berharap kita masih seperti dulu,
Berharap kau kembali berkata
“Akan kuusahakan semuanya untukmu, putraku”

Tapi ku tahu,
Cinta adalah melepaskan apapun yang melekat padamu,
Membiarkanmu terbang menuju kedamaian,
Membiarkanmu pergi dalam pelukan-Nya,
Dalam pelukan kebahagiaan yang dijanjikan-Nya,

Aku akan menulis puisi lagi dan lagi,
Agar hariku terasa tenang dan tak sepi,
Agar kau tetap dalam ingatan,
Karena sungguh aku ingin kau kembali ada ;
Walau tidak lagi disini ~
                                                                                                                                     - Marsudi Utomo

Tanpa Hadirmu


Tanpa hadirmu…
Bila harus memilih,
Aku memilih untuk ikut denganmu,
Daripada aku harus melepasmu
Saat sudah begitu betah dalam pelukan kasih sayangmu,
Karena aku butuh kamu,
Lebih besar dari rasa cintaku,

Tanpa hadirmu…
Aku merasa sendiri menjalani hidupku,
Tidak sempurna yang kurasa,
Namun kupastikan,
Aku masih mampu untuk setia,

Tanpa hadirmu…
Aku merasa kurang bahagia,
Atas hal-hal yang membuatku tersenyum dan tertawa,
Namun kupastikan,
Hal itu bukan seperti cintamu.

Tanpa hadirmu…
Aku terlalu lemah untuk menjadi diriku sendiri
Tidak utuh yang kurasa,
Karena aku telah merasa kehilangan separuh jiwaku,
Atas kepergianmu,
Tanpa hadirmu…
Aku hidup tak seperti biasanya,
Dan aku selalu memilih untuk tidak mencobanya,
Aku tak ingin mencobanya …
Aku hanya ingin hadirmu kembali, meski tak disini ~

Anjungan, 29 Juli 2013

Marsudi Utomo

Bagaimana Bisa


Bagaimana bisa…
Aku kini tersenyum dan tertawa,
Disaat kau pergi,
Namun ketika itu aku masih terlelap dengan mimpi-mimpi,

Bagaimana bisa…
Aku begitu saja melupakan kenangan kita,
Kenangan yang kita bangun bersama disini,
Kenangan disaat kau masih merengkul ku erat dengan kasih sayangmu,

Bagaimana bisa…
Kenangan untuk malam terakhir itu terlupa,
Kau duduk tepat didepan kedua bola mataku,
Disaat kau tersenyum lepas,
Hingga kulihat memerah pipi dan matamu,
Seolah ingin menyampaikan sesuatu,

Bagaimana bisa…
Aku mengisi kekosongan hati yang kini tak dapat kupungkiri,
Meski ku tahu cinta tak akan pernah benar-benar berhenti disini,
Dan kini harus kau tahu,
Aku tak sebahagia seperti disaat kau ada,

Namun yang dapat kupastikan,..
Aku akan setia menyimpan kenangan kita,
Dalam keabadian semu,
Yang dulu sempat kita temukan bersama disini,
Dan harapku kan kita temukan lagi, dikeabadian ~

- Marsudi Utomo