Subuh ini, 10 Agustus 2013 aku mengantarkan ayah k agen travel. Beliau ingin pergi k Jawa, kekampung halamannya. Kebetulan disana akan ada acara khitanan keluarga dan beliau juga ingin silaturahmi dihari kemenangan ini bersama keluarganya. okeh, setelah sampai k agen travel akupun langsung pulang.
Sampai aku dirumah, dan akupun langsung kembali tertidur lelap. Dalam tidurku kali ini, aku bermimpi lagi bersamamu . kau hadir seolah ingin bertemu dan melepas rindu bersamaku. tertawa, bercanda dan bekerja lagi mencari rezeki seperti yang kita lakukan dulu. Namun keinginanmu itu aku tolak dengan tegas. Aku berpikir ini adalah kesempatan keduamu, dan kau tak harus bekerja giat lagi dalam mencari rezeki. Biar aku yang mencari, karena aku tak ingin apa-apa terjadi lagi padamu.. Keinginanmu untuk berdagang lagi akan aku tepis dengan sangat jika kau benar kembali hadir disini. Aku tak akan meminta yang lebih lagi daripada kebutuhan primerku.
Kembali ku lihat kau hanya terdiam dan tersenyum. Sama seperti senyum yang kau lepas dan pasang diwajahmu ketika kau beranjak pergi meninggalkan kami. namun kali ini tak kudapati memeluk raga ataupun bayang semu mu. Senyum itu yang terus ada, mungkin terlalu setia berada dalam pikiran dan jiwaku hingga aku lupa cara melupamu.
Dalam mimpi kali ini, kulihat hadir juga sosok ayah. Namun bukan sosok aslinya, melainkan sosok duplikatnya yang akan menggantikan tugasnya disini selama ayah pergi kekampung halamannya. Memang sangat tampak beda dari asllinya terutama dari sifatnya. Dan kudapati pesan dari kau, bahwa kau ingin aku untuk mengajak ayah kembali kejalan-nya.Setidaknya melaksanakan sholat 5 waktu. hingga ayahpun pergi mandi , dan kau pergi begitu saja tanpa kuketahui kemana.
Terdengar olehku suara gedoran pintu, dan seketika itupun aku terbangun dari mimpi-mimpi itu ~
( masih tentang Ibu )
Dari tempatku menulis puisi, August 10 , 2013
